Jumat, 18 November 2011

MENGAPA BANYAK ANAK HAMBA TUHAN MENJAUH DARI TUHAN?

PERENUNGAN PERJALANAN KELUARGA HAMBA TUHAN (KELUARGA PENDETA) 1. Kemanakah anak-anak (keluarga) dari para rasul dalam gereja mula-mula? Dari sejak dulu saya mencari tahu dimanakah anak para rasul yang terkenal yang namanya terdaftar dalam Kitab Kisah Para Rasul. Setidaknya Alkitab menyebutkan bahwa Rasul Petrus mempunyai mertua (Mat 8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.) tetapi dalam perjalanan hidup dan pelayanan para rasul anak-anak mereka tidak satupun disebutkan. Dalam pemikiran saya, setidaknya kondisi kerohanian para rasul sebagai orang tua dapat ditularkan dalam keluarga kecil mereka yang pada gilirannya memperpanjang mata rantai pembaharuan karya Roh Kudus dalam gereja. Namun sangat disayangkan disepanjang Kitab Kisah Rasul tidak sedikitpun mengenai keluarga dan anak-anak para rasul itu disinggung, dan tidak ada sumber informasi lain yang dapat memberi penjelasan yang dibutuhkan. Berangkat dari pokok perenungan ini, lalu saya mencoba mensejajarkannya dengan keluarga dan anak-anak dari para hamba Tuhan (keluarga pendeta) di era modern ini. Lalu saya mendapatkan dua pertimbangan sebagai acuan: 1) Keluarga dan anak-anak hamba Tuhan tenggelam dalam pesona kebesaran pemakaian Tuhan pada orang tuanya, 2) Keluarga dan anak-anak hamba Tuhan tidak terlibat dalam keadaan pergumulan orang tuanya sebagai pelayanan Tuhan. 2. Keluarga dan anak-anak hamba Tuhan tenggelam dalam pesona kebesaran pemakaian Tuhan pada orang tuanya. Seperti pernah diungkapkan oleh seorang anak hamba Tuhan yang sangat terkenal, dia berkata, “Bahwa selama ini perkataan ayahnya sebagai hamba Tuhan yang dipakai Tuhan, baginya adalah sama dengan mendengar Firman Allah, jadi untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi itu menjadi tidak perting. Baginya cukup meniru apa yang dilakukan oleh ayahnya dan mengharapkan itu adalah cara Allah untuk memakai dan menyertai hidupnya di kemudian hari.” Tetapi setelah dipraktekkan dalam kehidupannya, ternyata semua apa yang dilihat dalam diri orang tuanya tidak serta merta terjadi dalam kehidupannya, lalu ia mulai mencari cara sendiri menjalankan hidupnya. Karena ternyata banyak mengalami kegagalan, mulailah ia mencari Tuhan secara pribadi, membaca Alkitab sendiri dan merenungkannya, dan kemudian apa yang Tuhan taruh dalam hidupnya menjadi nyata, dan Tuhan ternyata memakai hidupnya dengan luar biasa. 3. Anak-anak hamba Tuhan hidup dalam tekanan, karena dituntut harus hidup sama dengan orang tuanya sebagai hamba Tuhan. Jemaat mengharapkan banyak dari anak-anak hamba Tuhan. 4. Anak-anak hamba Tuhan banyak terluka batin karena jemaat menekan orang tua mereka. 5. Anak-anak hamba Tuhan hidup menjadi munafik, dihadapan orang tuanya/jemaat baik sebaliknya diluar berlaku hidup bebas. 6. Anak-anak hamba Tuhan banyak merasa waktu orang tua yang seharusnya untuk mereka dicuri oleh jemaat. 7. Anak-anakhamba Tuhan banyak frustrasi karena keadaan keuangan yang tidak pasti. 8. Anak-anak hamba Tuhan stres karena harus meninggalkan tempat mereka yang lama demi mengikuti orang tua merekapindah ke tempat baru. 9. Akibatnya mereka merasa dendam/tidak puas dengan Tuhan yang orang tuanya layani. Untuk mengatasinya diperlukan: 1. Orang tua sebagai hamba Tuhan memberi waktu yang cukup bagi anak-anak mereka 2. Kebutuhan materi akan dapat diimbangi dengan cukupnya perhatian orang tua kepada anak-anak. 3. Menjelaskan pola hidup yang benar sesuai dengan Firman Tuhan 4. Kehidupan kelahiran baru adalah hal yang mutlak dijelaskan kepada anak-anakhamba Tuhan. Dengan kelahiran baru itu mereka dapat memilah hal baik (baru) dengan hal yang tidak baik (lama)2 Kor 5:17 5. Anak-anak harus diberi pengertian yang benar tentang Bapa sorgawi, yang kalau kita minta roti, Allah Bapa itu tidak memberi kita batu. Mat 7:7-9 6. Untuk menghadapi dunia dengan segala gemerlap dan kejahatannya, anak-anak hamba Tuah harus ada kepastian bahwa Roh Kudus ada berdiam bersama mereka, dan Roh itu lebih besar dari segala apa yang ada dalam dunia ini. 1 Yoh 4:4 7. Dipastikan selalu ada doa (mezbah keluarga) bersama dalam satu rumah sedikitnya sekali dalam seminggu.

Tidak ada komentar: