Kamis, 05 Juli 2012

PELAYANAN KONSELING DAN PELEPASAN

PELAYANAN KONSELING DAN PELEPASAN

1. Mengapa harus ada Pelepasan dan Konseling? Karena:
a. Pada dasarnya setiap orang diikat (ditunggui) oleh roh jahat sebelum ia dilepaskan olah Yesus.
 Luk 11:20 -22 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.
 Ef 2:1-3 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
b. Oleh keterikatan roh jahat itu, manusia seringkali terikat dalam karakter dan masalah meskipun ia sudah aktif ke gereja.
 Kol 3:5-8 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka). Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
 Ef 4:28-29 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
c. Dengan demikian banyak orang merasa gagal untuk pengikut Yesus.
 Contoh: Yudas meski ikut Yesus, tetapi terikat dengan penccurian.
 Yoh_12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

2. Pengenalan ketrikatan roh jahat pada seseorang : (seperti tepi pantai pada saat air surut maka aka terlihat segala yang kotor dan tonjolan batu-batu yang tidak teratur, akan sangat berbeda situasinya jika air sedang pasang maka semua akan terlihat indah)
a. Sudah terlihat dari tingkah laku yang buruk contoh : kemarahan, mencuri, berontak kepada orang tua dll
b. Pengenalan secara Phsikologi, contoh: mengelamun, temperamental.
c. Ada kelainan tingkah laku, contoh : perempuan sifat tomboy dan sebaliknya, tanpa sebab tiba tiba tidak mau kesekolah, perasaan takut keluar malam

3. Memahami keterikatan melalui Firman Tuhan. Karena seringkali seseorang tahu ada masalah dalam dirinya tetapi dia tidak tahu bagaimana mengatasi masalah itu.
 Yoh 8:31-32 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

4. Memahami keterikatan melalui doa dan puasa. Ada juga beberapa orang belum juga memahami mengapa dia mengalami kegagalan ataupun masalah meski ia sudah di konseling dan dibacakan Firman Tuhan, untuk mengungkap keadaan yang sebenarnya orang tersbut perlu diajak doa dan puasa.
 Mat 17:21 Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.
5. Konseling untuk memahami akar keterikatan atau masalah:
a. Orang tersebut harus dilayani secara pribadi atau di konseling. Melalui konseling, dan mendengarkan masaalah dari yang besangkutan (konsele) bisa didapatkan akar permasalahannya.
b. Perlu mengadakan pendekatan dan pengenalan dengan yang bersangkutan (konsele) agar lebih mengetahu sifat dan kebiasaannya.
c. Agar lebih menolong yang besangkutan (konsele) bisa juga dengan membaca Firman Tuhan.
 Contonhnya dengan membaca Galatia 5 : 19 – 21 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
 Tanyakan pada konsele, terikat dengan hal mana saja menurut ayat di atas, sehingga dapat diakui kepada Tuhan dan doakan.
 Menggali latar belakang keluarga dan pribadi dari dosa penyembahan berhala, kebiasaan ayah ibu atau kebiasaan keluarga, contoh : pemabuk, penjudi, tidak pernah dihargai ayah ibu, suka bertengkar yg tidak pernah diselesaikan

6. Doa Pelepasan untuk penyelesaian masalah :
a. Mengakui akar permasalahan dengan jujur termasuk dosa perbuatan dan penyembahan berhala
b. Mengundang kehadiran Tuhan Jesus untuk melepaskannya. (Lukas 11 : 20 – 24)
c. Mengundang Yesus Kristus menjadi Tuhan dalam hidup konsele. ( Wahyu 3 : 20)
d. Memohon Darah Yesus untuk mnyucikan segala dosa dan kesalahan. (Yohanes 1 : 7, 9)
e. Khusus dalam dosa penyembahan berhala harus memutuskan hubungan mengadakan doa penyangkalan, doa pemutusan hubungan termasuk hubungan dengan kepercayaan lama dari konsele seperti: jimat, pedukunan, hafalan/bacaan dan ramalan ramalan.
f. Dosa pemberontakkan kepada orang tua harus minta ampun dan menyelesaikan dengan orang tua yang bersangkutan
g. Yang berhubungan dengan dosa sex : lesbian, homosex, memutuskan dengan orang yg pernah konsele mengadakan hubungan tersebut dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali.
h. Konselor berdoa dan melepaskan konsele dari semua keterikatan kuasa gelap dan penyembahan berhala didalam nama Tuhan Yesus (Matius 18 : 18)
i. Mengajak konsele untuk terlibat dalam semua kegiatan Ibadah di gereja atau kalau konsele belum ikut pemuridan segera mengikuti kelas dasar Kekeristenan.