Senin, 17 September 2012

MASA DEPAN KITA TERGANTUNG PADA HUBUNGAN KITA DENGAN TUHAN

MASA DEPAN KITA TERGANTUNG PADA HUBUNGAN KITA DENGAN TUHAN

Dan 6:1 Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun. 2 Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; 3 membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan. 4 Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Uraian:
1. Banyak orang yang berhasil di dunia ini, mengawali karier dari yang paling rendah. Contohnya: Michael Dell satu dari sepuluh orang terkaya di dunia disaat berumur 39 tahun dari USA. Kekayannya 156 trilliun (US$ 17 m). Ia pendiri dan CEO dari komputer raksasa Dell dan notebook terbesari di dunia. Ia mengawali kariernya sebagai salesman komputer, merakit dan menuallnya di kampus. Namun dalam waktu singkat Dell menguasai peenjualan komputer di dunia.
2. Daniel dengan keadaan sebagai tawanan, dapat mendapai puncak karier tertingginya bahkan ditempat dimana ia minoritas. Daniel tetap dalam posisinya sebagai pejabat tinggi meski raja yang memerintah telah berganti hingga empat kali.
3. Daniel bisa mencapai tingkat itu karena ia memiliki Roh Allah “Roh yang luar biasa” Spirit of excellence. (ayat 4 Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.)
4. Daniel memiliki sikap hati yang sungguh-sungguh dengan Tuhan dan pengetahuan dari Tuhan. (Dan 1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. 17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.)
5. Roh yang luar biasa “Spirit of excellence” (Roh Allah) menuntun orang untuk melakukan perbuatan dan pekerjaan dengan segenap hati. (Kol 3:23-24 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
6. Excellence artinya unggul hingga dapat melakukan pekerjaan yang biasa namun hasilnya luar biasa karena dikerjakan dengan segenap hati. Apa yang dilakukan Daniel sama dengan teman sejawatnya, namun hasil luar biasa, karena dilakukan terus menerus dengan segenap hati.
 Selalu improvemen. Gadget yang melakukan inovasi produknya dengan terus menerus mengakibatkan penjualannya diminati banyak orang.
 Unggul itu bisa dijual, dan selalu dicari orang. Ingat Daniel, raja yang memerintah boleh diganti, tetapi ia tidak pernah diganti.
 (Bandingkan Mat 25: 34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. 35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.)
 Tidak kompromi.
 Memiliki moral yang tida tercela. (Dan 6-6) Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!")
 Noble=mulia, selalu ada pintu terbuka

Song: TIDAK DENGAN TANGAN YANG HAMPA (SEGALANYA YANG KUMILIKI)

Kamis, 13 September 2012

Konseling Kognitif-Behavioral dibandingkan dengan Surat Filipi

Konseling Kognitif-Behavioral dibandingkan dengan Surat Filipi
Menyorot khususnya perubahan kehidupan Paulus

Pengertian kata:
 Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada knseli, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu konseli dalam mengatasi masalah-masalahnya.
• Kognitif adalah proses mental atau aktivitas pikiran dalam mencari, menemukan, mengetahui dan memahami informasi.
 Behavioral =kelakuan, tindak tanduk

Kognitif Behavioral (cognitive-behavioral therapy) adalah satu praktek dalam psikolgi konseling yang dimaknai bahwa seorang individu memiliki perilaku yang menyimpang dipengaruhi oleh kondisi internal (kognitif) yang bersangkutan.
Pengertian Konseling Kognitif behavioral adalah pendekatan konseling yang dilakukan pada seseorang konsele untuk mendapatkan perubahan tingkahlaku melalui perbubahan dalam masalah kognitif.

Tujuan Konseling Kognitif Behavioral adalah untuk mengajak konseli menolak pikiran dan emosi yang salah dengan menunjukkan fakta-fakta yang berbeda dengan apa yang diyakininya dalam masalah yang sedang dihadapinya.

Fokus Konseling Kognitif-Behavioral adalah pada pembenahan kognitif yang menyimpang akibat kejadian yang merugikan dirinya baik secara fisik maupun psikis sehingga lebih dapat melihat ke masa depan daripada masa lalunya.

Dengan membandingkan dengan kehidupan Paulus, sebelum dan sesudah ia diubahkan oleh perjumpaan dengan Yesus, kitab Filipi mencatat demikian:
1. Sebelum bertemuYesus: Paulus adalah orang yang menganggap diri benar dan bahkan perbuatan menganiaya Jemaat Kristus juga dianggapnya benar. Fil 3:4-6
a. Percaya pada hal-hal lahiriah
b. Disunat pada hari delapan
c. Bangsa Israel,
d. suku Benyamin
e. Orang Ibrani asli
f. Berpegang teguh pada Hukum Torat
g. Menataati Hukum Taurat dengan tidak bercacat
h. Pengikut mazhab Farisi
i. Penganiaya jemaat Kristus

2. Sesudah bertemu Yesus: Perilaku Paulus berubah total, apa yang dulu dianggapnya sebagai kelakuan yang benar, sekarang masa lalunya itu dianggapnya sebagai sampah karena ia telah memperoleh Kristus, bahkan dengan rela yang mau menderita karena Kristus dan itu dianggapnya sebagai kemuliaan. Fil 3:7-14
a. Mengenal Kristus lebih mulai dari pada semuanya
b. Memperoleh kebenaran karena kepercayaan kepada Yesus
c. Kebenaran karena anugerah bukan karena perbuatan
d. Rela menderita karena Kristus
e. Ingin menjadi serupa dengan Kristus bahkan dalam kematian-Nya
f. Berusaha terus untuk lebih dekat dengan Yesus


Prinsip – Prinsip Konseling Kognitif-Behavioral:
1. Harus didasarkan pada formulasi yang terus berkembang sehubungan permasalahan konseli dan konseptualisasi kognitif konseli.
2. Harus didasarkan pada pemahaman yang sama antara konselor dan konseli terhadap permasalahan yang dihadapi konseli.
3. Memerlukan kolaborasi dan partisipasi aktif dari konseli dan konselor.
4. Berorientasi pada tujuan dan berfokus pada permasalahan.
5. Berfokus pada kejadian saat ini.
6. Merupakan edukasi, bertujuan mengajarkan konseli untuk menjadi terapis bagi dirinya sendiri, dan menekankan pada pencegahan.
7. Berlangsung pada waktu yang terbatas.
8. Terstruktur yaitu: bagian awal-menganalisa perasaan dan emasi konseli; bagian tengah-meninjau pelaksaaan tugas rumah, memabahas permasalahan yang muncul dari setiapsesi dan kemudian merancang pekerjaan rumah baru yang akan dilakukan; bagian akhir-melakukan umpan bali terhadap perkembangan dari setiap sesi konseling.
9. Mengajarkan konseli untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menanggapi pemikiran disfungsional dan keyakinan mereka.
10. Menggunakan berbagai teknik untuk merubah pemikiran, perasaan, dan tingkah laku.