Kamis, 30 Agustus 2012

Cara mengatasi Tawar hati

Cara mengatasi Tawar hati
Amsal 24:10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

(IBIS) Jika engkau putus asa dalam keadaan gawat, maka engkau orang yang lemah.
(ITB) Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
(CEV) Don't give up and be helpless in times of trouble.
(ERV) If you are weak in times of trouble, that is real weakness.
(lose heart= discouraged/kecil hati/putus asa= give up/menyerah=jemu=boring)
(setidaknya ada 2 orang dalam Alkitab yang hampir tawar hati disaat melakukan tugasnya yaitu: Elia dan Yohanes Pembaptis)
Elia – 1 Raja 19:1-8;1 Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang, 2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu." 3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. 4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." 5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!" 6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula. 7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu." 8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

1. Kalau kita ada masih ada hari ini, berarti masih ada rencana Tuhan yang harus kita kerjakan.
2. Ada banyak hal yang membuat kita menjadi tawar hati, tetapi memilih tawar hati berarti kelemahan atau sudah hampir mati.
3. Elia melewati puncak karier pelayanan yang besar dalam 1 Raja 18, ia berhasil menunjukkan bahwa Allah itu ada, namun tiba-tiba ia mengalami tekanan yang mebuatnya takut dan tawar hati.
4. Ciri khasnya adalah mengasihi diri dan mengurung diri dan putus asa, kurang tekun dalam doa (Luk 18:1 1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (jangan berputus asa).
1) Bandingkan dengan Yohanes Pembabtis Ia juga sempat goncang di penjara, karena itu ia menyuruah muridnya bertanya kepada Yesus (Mat 11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, 3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" 4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: 5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. 6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
2) Bandingkan dengan pengalaman Paulus. 2 Kor 4:1,7-9; 1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. 2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. 7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. 8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; 9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. 17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. 18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. –dua kali dalam fasal ini Paulus mengatakan “tidak tawar hati” sehubungan dengan penderitaan yang ia alami (2 Kor 11:23-29 banyak berjerih lelah, sering di dalam penjara, didera di luar batas, kerap kali dalam bahaya maut, Lima kali aku disesah orang Yahudi, tiga kali aku didera, , satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian)
a. Rahasia untuk tidak “tawar hati”
b. Berusaha untuk menambah penyerahan kita dua kali lipat. Elia makan dua kali. 1 Raja 19: 5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!" 6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula. 7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
c. Menghargai kemuliaan panggilan kita yang kita harus selesaikan. Elia mendapat tugas yang tiga kali lipat 1 Raja 19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. 13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" 14 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku." 15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. 16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau. Perhatikan pernyataan Paulus. 2 Kor 4:1 1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
d. Menyadari akan kuasa Kristus ketika lemah. 2 Kor 4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. 8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; 9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. 11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. 2 Kor 12:7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. 8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. 9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

6 komentar:

Unknown mengatakan...

bagus sekali pak

Unknown mengatakan...

mantap Pak

Unknown mengatakan...

bagus sekali pak

Unknown mengatakan...

Tuhan Yesua Luar biasa.
Renungan yg sgt memberkatikumeKuasaMu nyata di dlm kelemahanku

LWK mengatakan...

Ternyata sy mulai tawar hati bln Juni 2020, 2 bulan setelah ayah sy meninggal, covid melanda, pekerjaan pun hilang. Sy br menyadari bulan September 2020 dan menemukan blogspot ini. Terimakasih krn sdh memberikan pengetahuan br buat sy.

Unknown mengatakan...

Renungan yg menguatkan..
Tuhan Yesus memberkati